April 15, 2021

Oja



Oja,,,
Tiap hari, caci maki, kata-kata kasar, menuduh, stigmatisasi sesat dan sejenisnya masih terus meluncur dari mulut ke mulut seakan-akan tak bisa berhenti atau dihentikan bagai anak panah yang dilepaskan ke arah sasarannya.

Kau tahu Oja,,,
Banyak hati yang terus membara, mendidih dan menyala-nyala, seakan terlampau sulit untuk padam. Di antara mereka ada yang seperti amat senang memprovokasi, mengadudomba dan menyulut api permusuhan antar sesama.

Iya Oja,,,
Akal intelektual sebagai unsur khas manusia yang karena itu ia menjadi terhormat, tak lagi digunakan. Ia telah disingkirkan dari ruang percakapan sosial. Yang menguasai diri adalah emosi yang siap membuncah dan meledak-ledak.

Satu hal yang sungguh tidak dapat dimengerti  bahwa mereka yang terlibat dalam pusaran saling mengumbar marah dan menghasut itu menganggap diri paling mengerti  sambil membodoh-bodohkan lawannya. 
Berhentilah oja,,,

Damailah Negeriku


10 komentar:

  1. berhentilah oja, dan damailah Indonesiaku
    mantap Bu Yusni

    BalasHapus
  2. Mantap....jangan sampai Oja menjadi masalah. Oja demi kebaikan

    BalasHapus
  3. Semoga damai Indonesia tercinta...

    BalasHapus
  4. Oja tuk negatif janganlah ...

    BalasHapus
  5. Keren... Bunda, share tulisan dr kata oja...

    BalasHapus
  6. Maju terus negeriku, jangan sungkan kepada para pengojamu, lawan, bantai.. tegakkan!!

    BalasHapus
  7. Hentikan pengoja kerusuhan dan permusuhan. Damaikan Indonesia.

    BalasHapus
  8. Luar biasa pengaruh si oja ini. Orang jd gontok2an, tawuran, demo dsb. Semoga kita tetap berkepala dingin menghadapi pengoja.

    BalasHapus
  9. Oja, dalam stigma negatif berdampak sangat buruk terhadap kemajuan bangsa ini.

    BalasHapus

Pendidikan Anti Korupsi

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menumbuhkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi disekolah, salah satunya memasukkan k...