April 29, 2021

Ayo Menulis



Menulis adalah salah satu cara terbaik mengekspresikan diri, menuangkan pikiran, dan yang tak kalah penting adalah sebagai media menyebarkan benih-benih kebaikan bagi orang banyak. Dengan menumpahkan segala ide yang berseliweran dalam pikiran ke dalam tulisan, tentulah akan menjadikan ide tersebut lebih bermanfaat, dan pastinya ilmu yang ditorehkan dalam untaian kata itu akan lebih abadi, serta terus mengalirkan kebaikan bagi penulis dan pembaca. 

Komunitas Cakrawala Bloger Guru Nasional akrab di pangil  dengan nama Lagerunal, semakin ramai dan tidak pernah kehabisan ide  menciptakan keseruan.  Atas ide Mazmo yang ingin menulis dengan tema huruf awal A sampai Z selama bulan April. #KamisMenulis akhirnya berlanjut menjadi #AprilChallenge.

#AprilChallenge  adalah kegiatan menulis di blog  yang disajikan  guna menantang para penulis yang tergabung di dalamnya, untuk memenuhi tantangan menulis tema hurup awal A sampai Z. Meskipun tantangan ini free of charge (gratis), namun antusias anggota grup sangat luar biasa, ini dapat dilihat dari suasana grup yang tak pernah sepi dari postingan anggota grup. Tak ada komitmen khusus  dalam menulis  di  #AprilChallenge. Semua anggota grup mempunyai kesempatan yang sama untuk menuangkan semua ide tulisannya.

Semangat para peserta ini pulalah yang turut mendongkrak semangat untuk tidak berhenti menulis. Karena terkadang ada saja saat di mana  aku  tak mampu berhadapan dengan layar monitor, untuk mengetikkan bait-bait kalimat. Alasannya, karena badan ini lelah dengan aktifitas keseharian yang menyita waktu. Tapi kembali aku  sentil diri dengan mengingat kembali apa tujuan menulis. Alhasil, meskipun dengan tergopoh-gopoh, karena baru memulai menuangkan ide tulisan menjelang malam waktu istirahat, aku mampu memenuhi challenge menulis.

Selama mengikuti challenge ini aku semakin termotivasi untuk tetap menulis. Beragam tema yang dirancang dan disuguhkan hingga diakhir hurup, telah melatih aku untuk bisa menghasilkan tulisan dengan tema berbeda. 

Bagiku event #AprilChallenge ini  semakin membantu aku dalam mendisiplinkan diri menulis dan meningkatkan mutu tulisan. 

Harapannya semoga Lagerunal  bisa terus hadir, dalam menggerakkan para penulis untuk terus menuliskan ide-idenya. Selain itu juga semoga Lagerunal  semakin diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam mewujudkan niat baiknya untuk terus bisa menebarkan kebaikan lewat tulisan, 

Terima kasih sahabat Lagerunal  yang telah memberikan kesempatan padaku  dan  telah bersedia membagi waktunya untuk membaca dan mengevaluasi tulisanku.


April 28, 2021

Kenapa Kau Suka Aku


Kenapa Kau menyukai ku?
Basi,,
Aku tak tahu kenapa.
Tak pernah ada jawaban atas tanyaku
Menyakitkan bukan?

Entahlah,,,
Kau hanya diam.
Melamun,
Ya, hanya itu yang kau lakukan.
Memikirkan setiap apa yang mungkin menjadi jawaban.
Hiingga terdengar derap langkah.
Langkah yang familiar.
Ya dan itu lah jawabanya

Yang kau suka ?
Kakiku,,
Iyaa kau suka kakiku,,
Kau bilang kakiku  yang akan menjadi letak surga bagi buah hati ku.
Buah hati mu.
Buah hati kita.

April 26, 2021

Zikir


Kita adalah insan dari buyut yang bernama Adam dan Hawa. Diciptakan dari tanah yang datang dari penjuru dunia. Tanah tak serupa, tak sama kadarnya. Kulit dengan ragam warna adalah salah satu buktinya.

Roh ditiup pada jasad yang dicipta dengan cara yang tak biasa. Dimulai dari kepala kemata sejajar dengan telinga hingga kehidung. Lalu diperintah mengucap zikir Alhamdulillah.

Atas izinNya ditempatkan dialam paling sempurna dengan hidup penuh drama antara mereka dan musuhnya. Musuh sang pencipta dosa tertua, iri.

Buah yang dimakannya terlempar kebumi adalah imbasnya. Kata pisah yang cukup lama hingga kembali berpeluk mesra.

Tercipta wajah selanjutnya. Diperintah mentauhidkannya. Dengan kalimat Lailahaillallah yang logika tak akan mampu melampauiNya.

Lalu pada masanya kembali tercipta sosok yang diperintah memenggal anaknya. Terganti kambing gibas dari syurga Allahuakbar adalah yang terucap karenanya.

Diakhir,,,kalimat yang disempurnakan kekasihNya. Saat mendengar kisah sang penyampai wahyu Laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'aliyyil adhiimi.

Berita kuasa kepada manusia yang terlalu sibuk mengurus dunia. Sampai lupa siapa mereka sebenarnya.



April 25, 2021

Yang Merah Saga


Cahaya senja mulai terlihat merah saga. Pertanda candikala sudah melupuk dibatas cakrawala. Dedaunan kecil berguguran tersapu hembusan sang bayu. Rupanya gerak-gerik mereka telah menyita perhatianku.

Hari terasa menyenangkan ketika berteman dengan gawai dan sebatang pena. Ketika senja menutup mata dan tergantikan malam yang akrab dengan kesunyian. Ditiap malam pikiran ku selalu melambung jauh mengingat masa lalu untuk dikenang sebagai petuah. 

Aku hanya sibuk menulis puisi dan bersajak dalam peta jejak. Merangkai aksara dan sebagai penikmat panorama kata. Memang nasib hanya Tuhan yang tahu, kapan kita harus menempatkan langkah menuju masa depan. 

Rajutan kisahku disetiap senja yang tak pernah diselesaikan tiap harinya. Sampai candikala mengembunkan paraunya dibatas cakrawala dan awan merah saga yang menjingga. Biarkan aku tetap menunggu kini dan nanti dibatas cakrawala.

April 24, 2021

Xenofobia


Sedemikian dahsyatkah cinta hingga mampu memporak-porandakan hati. Dimana aku pernah belajar darimu yang pernah menyeberangi serambi khalbu.

Kau datang merajai hati membutakan mata dengan silau pesona. Menata istana cinta yang megah menjulang hingga mengapai indahnya langit. Seketika tanpa riuh angin istana itu roboh tanpa sebab. Segala pengharapan sirna dipuncaknya. 

Kupertanyakan kepergian mu yang secara tiba-tiba dan apakah yang salah dengan caraku membahagiakan mu.

Setelah hari itu,,,
Kau cukup menghancurkanku. Segala harapan dan impian cukup dikenang di khayalan. Hati telah tekoyak, remuk, hancur dideritaku. 

Sebulan setelah runtuhnya istana cinta dan segala harapan, sosok sejenismu hadir lebih pesona darimu. Entah mengapa tak ada silau disana. Menghilang tenggelam dirasa takut untuk sakit hati yang mungkin terulang.

Xenofobia,,,
Sepertinya aku takut jatuh cinta lagi. Dikarenakan perlakuan mu yang telah mencurangi sucinya cinta. Kini aku telah menutup segala serambi khalbu untuk cinta.

Xenofobia,,,iya xenofobia,,aku telah berada di xenofobia untuk pangeran yang lainnya.

Biarlah aku bahagia tanpa pangeran karena panah-panahnya lebih beracun untuk melukai. Aku disini dan aku bahagia tanpamu. Biarlah aku dengan xenofobia.

April 23, 2021

Wanodya


Lekuk tubuh indahmu tak tampak.
Tatapan mata penuh makna.
Jibab tergurai menutup aurat.
Senyum tipis tersungging lembut.

Wanodya,,,
Sapaan penuh keramahan.
Jiwa lembut bukan berati lemah.
Penuh rasa cinta dan kasih sayang.
Perilaku santun dan penuh dengan kehati-hatian.

Wanodya,,,
Dandanan penuh kesederhanaan.
Tidak tampak sebuah kemewahan duniawi.
Penuh dengan kekayaan hati.
Untuk meraih keindahan surgawi.

Subhanallah..
Betapa indahnya ciptaan Allah SWT
Menjadikan perhiasan untuk dunia ini.
Sikapnya akan menyenangkan hati.
Untuk ayah dan bunda.

Virtual


Langkah pemerintah membuat kebijakan social distancing atau menjaga jarak antar satu dengan yang lain menjadi hal paling penting dilakukan dalam situasi pandemi Corona atau Covid-19.

Untuk itu, beberapa sekolah di Indonesia, menghentikan proses belajar-mengajar tatap muka. Sebagai gantinya, siswa  belajar di rumah secara online.

Peran  Industri teknologi dalam dunia online terus mengembangkan berbagai metode komunikasi. Komunikasi yang saat ini sedang populer adalah dilakukan secara virtual. Istilah virtual adalah mirip dengan sesuatu yang dijelaskan, biasanya menggunakan perantara internet, gawai, dan aplikasi.

Virtual memiliki sinonim mirip atau maya. Bisa dikatakan pula bahwa virtual adalah segala komunikasi yang dilakukan secara maya untuk terhubung dengan lawan bicara. Praktiknya sudah merambah ke berbagai sendi kehidupan, termasuk pendidikan sebagai metode pembelajaran yang terbarukan.

Tidak hanya mengandalkan internet, ruang komunikasi virtual adalah aplikasi. Ruang untuk melakukan banyak tipe komunikasi, entah itu teks, suara, video, dan berbagai panggilan lainnya. Jenisnya juga beragam, ada yang formal, informal, dan lain-lain.

Untuk praktik di kehidupan nyata, virtual adalah sesuatu yang bersifat maya. Kini banyak difungsikan di berbagai sendi kehidupan. Pendidikan, biasanya diterapkan untuk keperluan sekolah, rapat, diskusi, dan lain-lain.

Sederhananya, virtual adalah mirip dengan sesuatu yang dijelaskan melalui perantara internet. Tanpa internet, komunikasi virtual tidak bisa dilangsungkan. Virtual adalah bentuk komunikasi langsung tanpa bertemu secara nyata, hanya mirip seperti nyata. Media komunikasi virtual adalah gawai seperti smartphone, komputer, laptop, smart TV, notebook, dan netbook.

Tidak cukup dengan gawai dan internet, komunikasi virtual masih harus diperantarai sebuah aplikasi. Aplikasi bisa disebut sebuah ruang yang bisa digunakan untuk bertemu dan melangsungkan suatu pertemuan yang mirip dengan kenyataan sebenarnya. Ada banyak sekali jenis aplikasi untuk komunikasi virtual yang bisa digunakan. Misalnya zoom meeting, google meet, whatshapp dan banyak lagi lainnya.

Meski bisa lebih fleksibel, sistem belajar mengajar dengan cara online dinilai memiliki beberapa kendala.

Merasa kurang efektif karena kelas online ini memerlukan jaringan internet yang bagus, Sinyal Timbul Tenggelam hingga menumpang di tempat lain. Materi yang disampaikan tidak maksimal karena terjadi delay akibat sinyal yang tidak baik. Akibatnya, meski materinya tersampaikan, kadang penerimaannya kurang maksimal menyerap pelajaran.

Masalah lainnya yang cukup penting dalam belajar online adalah kuota internet. Kita juga harus awet-awet kuota, apalagi kalau yang di rumahnya tidak ada wifi.


April 21, 2021

Untuk Nanda

                                   Foto before covid

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru…
Namamu akan selalu hidup, dalam sanubariku…
Selamat hari Kartini Bapak Ibu Guru Hebat,,,

Nanda… Kalian  harus selalu ingat jasa guru-guru kalian ya… Karena sampai kapan pun mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Pengorbanan guru selama satu tahun lebih di masa pandemi ini, juga jangan pernah dilupakan ya Nanda.

Nanda,,,
Seluruh pendidik, tenaga kependidikan. Nanda Sebagai peserta didik dan wali Nanda  melakukan pembelajaran dengan sistem jarak jauh. Komitmen yang tinggi, kerjasama dan komunikasi yang baik sangat dibutuhkan untuk kelancaran pelaksanaan pembelajaran sistem dadakan ini.

Nanda,,,
Guru memberikan nasihat atau hal-hal yang bersifat positif, agar Nanda tidak terlalu parno alias takut akan pandemi corona. Dilain sisi, guru juga harus memerhatikan mood belajar Nanda agar tidak terlalu stres, akibat tugas yang diberikan.

Nanda,,
Guru juga wajib menguasai cara belajar secara online, melalui zoom, google classroom, whatsapp, line dan sebagainya. Metode yang diterapkan juga akan berbeda dari biasanya, karena belajar tidak secara “face to face”.

Nanda,,
Guru pun dituntut mampu mengevaluasi apa kekurangan dari pembelajaran online, masalah-masalah yang timbul pada Nanda maupun saat proses pembelajaran.

Saat ini, Nanda mulai merasa bosan karena selalu dirumah, dengan tugas yang menumpuk. Nanda  pasti sudah rindu sekali untuk bertemu dengan bapak ibu guru, teman-teman, dan melakukan rutinitas sekolah setiap hari.

Harapan kita semua, semoga di ajaran baru nanti, belajar tatap muka sudah bisa dilakukan. Meskipun masih bertahap, namun itu akan membawa semangat baru agar konsisten menimba ilmu.

Tapi…. Nanda harus janji ya, jika nanti sekolah tatap muka jangan abaikan protokol kesehatan, dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

Oiya… Ada pesan nih dari guru-guru untuk seluruh orang tua Nanda. Terima kasih ayah bunda yang sudah dengan sabar, membantu guru mendidik Nanda di rumah.

Kita harus tetap semangat ya dan yakin esok akan jauh lebih baik.

Tetap semangat nak. Ingatlah ananda adalah generasi  yang berjuang ditengah gejolak COVID 19.

Banyak catatan yang telah mewarnai perjalanan ananda, namun covid-19 telah mengubah segalanya. Semoga ananda bisa menjadi generasi terbaik akibat badai Virus Corona. 
Selamat Hari Kartini


#April21AISEIChallenge
#InspirasiKartini
#Kurikulumngumpet


April 20, 2021

Teman

Teman,,,
Sebuah kisah yang tertata dengan indah. Terjadi dalam satu masa. Aku menyebutnya sebagai kita.

Kita,,,
Yang banyak cerita menawan menyatukan dalam satu kisah.

Kita,,,
Tertawa lepas tanpa batas. Berjalan jauh dengan ceria. Merakit kenangan demi kenangan sama-sama.

Kita,,,
Bertukar candaan. Bertukar hasil lamunan. Cerita dibalas cerita. Melewati matahari jingga dengan foto bersama.

Indahnya,,,
Ketika awal-awal  kita menulis bersama. Ditemani kopi dan susu hangat.  Dalam satu meja kita merangkai kata bersama. 

Hemm,,,
Kita juga bergurau di grup chat whatsapp. Kita mewarnai hari dengan chat yang ramai. Tapi, hanya saat itu,,,

Pergantian masa mulai datang. Satu-satu kita berjauhan. Kita mulai lupa dengan pelangi yang pernah ada. Kita mulai lupa caranya bercanda.

Sekarang kita berada dimasa yang berbeda.bertanya kabar saja kita sudah tidak biasa.

Ya,,,
Mungkin ini memang hukum alam. Disetiap masa ada kenangan.

Sempurna Menanggung Luka


Andai rindu bersayap, takkanku biarkan ia menetap sebab menanti. Aku tahu,,,menapis rasa tak pernah semudah tertawa dalam sandiwara. Memaksa hati untuk tak lagi menyebut nama. Yang tak pernah melebur dalam deruan angin senja. Sekalipun swastamita hendak membawanya.

Hai.. Apa kabar? -aahh  tunggu dulu. Kau tak perlu menjawabnya. Aku sudah lebih dulu tau jawabannya, dari raut wajahmu. Kelihatannya kau baik-baik saja, bahkan lebih baik rasanya dibanding waktu dulu kita bersama. Lebih bahagia sepertinya. Tanpa aku, kamu tetap bahagia. Berbanding terbalik dengan aku yang harus memungut – mungut retakan hati dari kepatahhatian hebat waktu itu. Aku benar benar kalap waktu itu. Bahkan lupa bagaimana langit sore pernah menggembirakan kita berdua.

Kala itu, rona jingga menggelap perlahan. Menghilang diantara ruang dan waktu. Aku bertanya padamu ‘"kau tau bagaimana cara agar kita benar benar bisa memiliki senja ? " Kau menggeleng. Lantas aku mengeluarkan ponsel, menekan gambar kamera lalu memotret matahari yang tinggal separuh, tapi warna khasnya tetap ada. Kau terdiam, lalu bertanya kembali ‘untuk apa Nung? Aku menoleh. Menatapmu. Menjawab yakin ‘agar kita bisa memiliki senja -dengan memotret lalu menyimpannya. Memilikinya selamanya. Kemudian Sebuah senyum terlahir. Sungguh manis.  Lalu kau pegang erat tanganku.

Setelah momen mesra itu. Berbulan – bulan kemudian, Dirimu berubah. Seratus delapan puluh derajat. Teleponku tidak diangkat, sms pun tidak di balas. Menghilang entah kemana. Puncaknya, ketika aku menghampiri langsung ke rumah mu. Ketika aku mengetuk pintu, aku  langsung dibukakan oleh wajah paling jutek semenjak pertama kali aku mengenalmu. Raut muka yang tak kukenali. Terlihat stres tanpa aku tahu penyebabnya. Kau menjelma penyihir tua yang membuat takut seluruh manusia. Aku bertanya ada apa dengamu, Sutan Syahri Nugraha. Kekasihku?. Kau cepat menjawab ‘Kita tidak usah berhubungan lagi Nung. Aku akan menikah 2 minggu lagi. Dengan wanita yang sudah lama dijodohkan denganku.

Kalimat pahit yang membuat aku marah sekaligus merasakan sakit yang sangat menohok di dada. Perjodohan apa? Kau bahkan tidak pernah bilang sebelumnya.

Kau hanya bilang ‘sudah Nung, pergilah’ Kemudian pintu rumahmu tertutup, juga pintu hatimu. Sangat rapat, untuk aku Nunung Komalasari. Gadis yang pernah kau bisiki kalimat romantis di telinganya. 

Hari itu, aku merasa jatuh di sebuah lubang tanpa cahaya. Jatuh dalam gelapnya. Hancur dalam reruntuhnya. Pada hari itu, resmi sudah hatiku mati. Bersemayam pada bagian paling dalam. Melepuh perih dari rasa yang paling langka, tentang kesakitan.

Kemudian, selembar undangan hadir di teras rumahku. Tepat saat matahari mulai terbenam. Tertera namamu dan nama gadis  itu, Ai Setiawati. Gadis antah berantah yang sebentar lagi akan menjadi istrimu. Iya, Istrimu.  Dirinya. Bukan aku. Janji itu, hilang begitu saja. Hilang bersama rasamu padaku. 

Musik mengalun. Sebuah nada penuh elegi tedengar sayup. Di momen bahagiamu itu. Persis pada tanggal pernikahanmu. Hari pertama kau bertindak sebagai suami wanita antah berantah itu. Juga menjadi hari terakhir aku melihatmu. Karena saat ini aku sadar, hati ini sudah bukan lagi tempat seperti apa yang pernah kau sampaikan. Dan senja adalah waktu yang paling tepat menguburnya. Sempurna menanggung luka.



April 18, 2021

Rinai Hujan


Gerimis disenja Ramadhan yang memudar. Melukis pelangi diujung sebuah mimpi. Warnanya redup seiring mega yang perlahan mulai tertutup.Senyum manisnya menyapa ruang dibalik mata. Menatap sunyi dibalik hati.

Jika boleh,,,
Inginku tarik waktu dan ku ikat hingga dia tak bisa bergerak lagi. Karena aku ingin berada disepanjang waktu itu bersama gerimis diujung senja Ramadhan.

Rinai hujan senja ini masih mengigau lembut menantikan merdunya senandung matahari. Dan ada sisa jejak yang yang tanggal setiap kali bulir itu jatuh. Membahagiakan rindu yang tak kunjung lekang.

KepadaMu Rabbku,,,
Mengadu dalam sunyi ku,,,
Bercerita tentang sepasang sayap rama-rama yang mencoba menerobos rinai. Mengepak namun belum beranjak. Hanya mampu melantun kidung-kidung doa. Diantara gerimis yang ritmis. Tolong lah Rabbku,,,rintihku,,,menahan gejolak yang sama dalam rindu yang masih sama.


April 17, 2021

Qiyamul Lail



Panggilan tahajud berdering dari handphoneku. Sejenak membiarkannya berirama merdu dengan jam yang berdetak. Lalu, mencoba ku buka lem yang merekat pada mataku. Pada akahirnya aku mampu, aku terbangun. Tepat di sepertiga malam.

Melangkahkan kaki menuju sumber kehidupan. Memang sangat dingin, tapi tersimpan sejuta kesejukan.

Aku coba membangunkan semua yang ada di sekitarku. Mereka terlelap, seperti setengah suri. Raganya hadir, namun jiwanya entah kemana.

Perlahan aku kembali ke tempat yang selalu menjadi penenang. Bersama sepi yang berkolaborasi dengan sunyi. Bersama malam yang bergandengan dengan keheningan. Ku hamparkan sajadahku. Lalu bercengkrama dengan pemilik semesta. 

Qiyamul Lail,,,
Kuserahkan diri dengan kepasrahan. Kumohonkan doa dengan sejuta keinginan. Kuajukan permintaan dengan selaksa pengharapan.

Qiyamul Lail,,,
Ku perlihatkan segala bentuk virus batin yang menggerogoti jiwaku. Ku ceritakan segala bentuk masalah yang mengotori akalku. Ku diskusikan tentang semua yang terjadi pada garis takdir yang melintang hidupku. Sungguh, begitu tenang hati ini.

Disepertiga malam,,,
Derai air mata mengiringi pintaku. Sesak di dada menemani asaku. Sembah sujud mengantarkan pasrahku. Semua doa terpanjat hanya padaMu. Semua asa didamba hanya bagiMu. 


April 16, 2021

Puisiku Malam Ini


Lagerunal,,,
Takdir menuliskan tentang kita. Membawa langkah menujumu. Menjalin persahabatan dengan dirimu lalu merenda kisah bersama.

Mengenalmu adalah anugerah  yang indah. Menjadi sahabatmu adalah keberuntungan dan menjadi bagianmu adalah pendar kebahagiaan.

Kau tahu Lage,,,
Bersamamu aku memiliki warna. Menikmati riuh tawa membinasakan sunyi sepi. Mendapati wadah tempat bercerita yang mencipta rindu tanpa batas.

Semua adalah bentangan jalan yang panjang. Mengenal hingga mengasihi, bertopeng lalu transparan, lurus, berliku, lantas indah.

Iya Lage,,,
Pernah aku berfikir kau adalah puisiku. Bara dalam tungku bait melodi untuk alunan syair. Ruh bagi rangkaian kata hati.

Tanpamu puisiku habis. Kandas dan terlunta kosong tanpa makna. Begitupun hatiku, serasa udara terenggut paksa
sesak, menyesakkan.

Lagerunal,,,
Kumohon jangan habisi puisiku. Jangan lenyapkan detak dalam kata. Biarkan bait tetap berdegup menghidupi nadi syair. Hari ini, esok, selamanya...




April 15, 2021

Kartini Masa Kini



Sekarang,,,
Kartini bukan lagi sekadar bicara tentang kesetaran antara wanita dan pria. Bukan lagi persaingan antara wanita dan pria. Bukan lagi pembuktian diri bahwa wanita bisa menopang sama berat dengan para lelaki.

Masa kini wanita mulai beradu dengan wanita lainnya. Berkumpul di geladeri, tak ada hal lain yang mereka bicarakan selain membicarakan keburukan orang lain. Ribut tentang "siapa yang lebih cantik?" Si kurus jumawa mengaku cantik. Si gendut bersembunyi merasa jelek. Padahal cantik bukan hanya urusan fisik.

Kartini masa kini mulai lupa diri. Berlari mengejar mimpi tapi menginjak-nginjak harapan wanita lainnya. 

Kita telah menang menghadirkan terang. Hingga banyak mata melihat pada wanita.

Tapi cantik bukan soal lomba yang harus dimenangkan. Biarkan cantik menjadi kata kerja. Jangan membandingkan satu dengan lainnya.

Karena cantik menjadi milik semua wanita. Karena cantik bukan bawaan lahir semata. Tapi ruang untuk berkarya.



#April15AISEIWritingChallenge
#InspirasiKartini
#KurikulumNgumpet

Oja



Oja,,,
Tiap hari, caci maki, kata-kata kasar, menuduh, stigmatisasi sesat dan sejenisnya masih terus meluncur dari mulut ke mulut seakan-akan tak bisa berhenti atau dihentikan bagai anak panah yang dilepaskan ke arah sasarannya.

Kau tahu Oja,,,
Banyak hati yang terus membara, mendidih dan menyala-nyala, seakan terlampau sulit untuk padam. Di antara mereka ada yang seperti amat senang memprovokasi, mengadudomba dan menyulut api permusuhan antar sesama.

Iya Oja,,,
Akal intelektual sebagai unsur khas manusia yang karena itu ia menjadi terhormat, tak lagi digunakan. Ia telah disingkirkan dari ruang percakapan sosial. Yang menguasai diri adalah emosi yang siap membuncah dan meledak-ledak.

Satu hal yang sungguh tidak dapat dimengerti  bahwa mereka yang terlibat dalam pusaran saling mengumbar marah dan menghasut itu menganggap diri paling mengerti  sambil membodoh-bodohkan lawannya. 
Berhentilah oja,,,

Damailah Negeriku


April 14, 2021

Kartini Muda


Sejuk embun seakan musnah perlahan saat itu.
Ketika perempuan-perempuan hanya  terdiam dalam huniannya.
Ketika perempuan hanya dipandang sebelah mata.
Namun semua berubah.
Dikala mentari tampakkan sinarnya.

Kami adalah Kartini Muda.
Perempuan cerdas dengan semangat membara.
Yang siap berjuang untuk agama dan Negara.
Karena kami perempuan hebat penerus Bangsa Indonesia.

Kami Kartini Muda,,,
Ketulusan datang sepenuh hati. Teguh tak keluh anggun namun tangguh. Emansipasi diorasikan dalam wujud tindakan tanpa melampaui kodrat. 

Wanita punya ekstensi yang kelak mengangkat bangsa. Perlahan melepas belenggu. Lahirlah tunas-tunas generasi hari ini. Wangimu terpatri dalam dada perasaan.

#April13AISEIWritingChallenge
#InspirasiKartini
#KurikulumNgumpet

Mengabdi Untuk Negeri



Namamu tertulis indah dalam banyak narasi. Namamu terulang syahdu dalam kitab sejarah. Namamu abadi meski ragamu telah membumi. 
Engkau adalah wanita yang dielukan banyak orang. Tentang mulia budi mu. Baik tingkahmu. Lembut tutur katamu. Dan hebat karyamu.

Kami berterima kasih pada sosokmu. Telah mencerdaskan banyak generasi. Dengan karya-karyamu, hari ini kami mencoba a untuk seperti mu. Belajar lembut dalam bertutur. 

Memuliakan budi pekerti bukan karna ada apanya. Mengalahkan kemalasan dan terus berjuang  untuk negeri. Belajar berkorban meski tanpa balasan.

Terima kasih Ibu Kartini Telah menginsfirasi dan mencerahkan negeri. Semoga kami bisa meneladanimu dan mengabdi untuk negeri.


#April11AISEIWritingChallenge
#InspirasiKartini
#KurikulumNgumpet

Pelopor Emansipasi


Sesosok perempuan lahir menatap dunia. Berparas ayu indah mempesona. Akal budi nan elok menyentuh raga. Seakan langkah yang tak terhenti meraih asa.

Iya,,,
Dialah sang putri Bangsa. Yang tak hanya berkelana menerima apa adanya. Namun juga seorang pejuang bangsa demi kaum hawa yang sejahtera.

Tak peduli akan jiwa yang lemah. Tetap saja dengan semangat yang berlimpah. Tak hanya terdiam dalam amarah. Karena mereka telah memandang rendah. Hasrat kebebasan dalam melangkah menjadi tujuan yang terarah.

Wahai Ibu kartini,,,
Engkau pelopor gerakan emansipasi wanita. Berbekal tekat pertaruhkan nyawa. Demi harkat dan martabat para kaum wanita.

Dengan gigihnya engkau membela kaum wanita. Dengan hak-hak yang semestinya. Karena itu, Tuhan telah mengutusmu untuk kaum wanita yang tebelenggu.

Karenamu,,,
Kini kami bisa mengenyam pendidikan tinggi. Menjadi seorang wanita yang pemberani. Berbudi pekerti dan berjiwa insani.

Kami berjanji wahai Kartini,,,
Untuk melanjutkan perjuangan mu di Negeri ini. Dengan menjadi tunas Agama, Nusa dan Bangsa. Terus berkarya meraih cita-cita.

Terima kasih Ibu Kartini,,,
Perjuangan mu takkan sia-sia untuk negeri ini. Meskipun ragamu telah dialam suci. Namun engkau akan selalu terpatri di dalam sanubari.



#April9AISEIWritingChallenge
#InspirasiKartini
#KurikulumNgumpet

Emansipasi Wanita



Setiap 21 April diperingati sebagai Hari Kartini yang merupakan simbol kebangkitan perempuan. ... Sejarah Hari Kartini berawal dari lahirnya RA Kartini atau Raden Ajeng Kartini di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Kartini merupakan putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang bangsawan dan bupati Jepara.

Sosok Raden Ajeng Kartini tampak tidak lepas menjadi topik pembicaraan seputar emansipasi wanita. Usaha Kartini dalam memperjuangkan hak wanita untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya dan diberikan kesempatan yang sama untuk menerapkan ilmu yang dimiliki agar tidak direndahkan derajatnya menjadikan Kartini dikenal sebagai tokoh penggerak emansipasi wanita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, emasipasi adalah pembebasan dari perbudakan atau persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti persamaan hak kaum wanita dengan kaum pria. Selanjutnya emansipasi wanita memiliki arti proses pelepasan diri para wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju.

Salah satu wujud sederhana dari emansipasi diera modern ini yakni ketika wanita tidak menggantungkan hidupnya kepada siapapun dan belajar lebih mandiri. Sedangkan di dalam lingkup sehari-hari, emansipasi dapat dilakukan dimulai dari hal-hal yang paling kecil, misalnya dengan menjadi agen perubahan dalam komunitas kecil, seperti di dalam kelompok pertemanan atau di dalam rumah. Peran agen perubahan untuk mempengaruhi orang untuk melakukan hal-hal yang baik jauh lebih menantang daripada melakukan kegiatan besar yang kurang diminati. Oleh karena itu, dengan melakukan hal yang sederhana dan membawa kebaikan dan manfaat bagi lingkungan sekitar sudah merupakan bentuk emansipasi. Wujud emansipasi lainnya juga bisa dilakukan dengan berbuat baik kepada orang lain dan menghargai apa yang dimiliki sebagai bentuk rasa syukur kepada anugerah yang diberikan Tuhan. 

Emansipasi wanita tidak semata-mata berfokus pada kesetaraan antara hak laki-laki dan perempuan untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam beragam bidang. Makna sebenarnya dari emansipasi wanita yaitu tentang bagaimana wanita dapat berkembang dan maju dari waktu ke waktu tanpa menghilangkan jati dirinya. Dengan memahami makna emansipasi wanita seutuhnya, wanita turut serta memberikan emansipasi bagi masyarakat dan negara.

Mendidik generasi rabani juga adalah peran wanita modern yang tidak kalah istimewa. Mengapa istimewa? Tentu, karena jaminannya adalah surga. Wanita adalah makhluk multi tasking. Jangan ragukan kemampuan mereka. Anak dalam pengasuhannya namun bisa menjadi wanita kantoran, seketika bisa melakukan fungsi sebagai orang tua dan sebagai guru di tempat kerjanya, mampu melakukan dua sampai tiga pekerjaan dengan waktu bersamaan. Mengapa harus menyetarakan perannya dengan laki – laki, padahal peran wanita sesungguhnya sama, bahkan bisa lebih dari laki – laki. Bekerja dari terbit matahari hingga terbenamnya mata suami, apakah masih kurang peran? Wanita istimewa dan tak ada yang bisa membantah itu. Karena keistimewaan itu, bahkan Allah memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada wanita seperti dalam Quran surah An-Nisa: 19, yang artinya, “Dan perlakukanlah mereka secara patut, kemudian bila kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan.”

Kedudukan wanita dalam agama Islam sangatlah diatur, baik kedudukan sebagai anak, kedudukan sebagai istri, kedudukannya sebagai ibu, kedudukan dalam menentukan pilihan, serta kedudukannya sebagai individu.

Sebagai seorang anak, Islam telah mengatur dengan firman Allah yang artinya, “Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak – anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak laki – laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki – laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul kepada siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (Quran surah Asy-Syura: 49-50). 

Kedudukan wanita sebagai istri telah diatur dalam Islam, yakni Allah memerintahkan kepada para suami untuk memperlakukan istrinya dengan baik seperti dijelaskan dalam surah An-Nisa ayat 19, “Dan bergaullah dengan mereka (para istri) dengan cara yang baik.”

Kedudukan wanita sebagai ibu telah diatur dalam hadis Nabi SAW yang menyebutkan bahwa kedudukan ibu lebih mulia daripada ayahnya. Dalam sebuah hadis, seorang sahabat bertanya tentang orang yang paling berhak untuk mendapatkan perlakuan baik, “Wahai Rasulullah siapakah di antara manusia yang paling berhak untuk aku berbuat baik kepadanya? Rasulullah menjawab, ‘Ibumu’. Kemudian siapa? ‘Ibumu’, jawab beliau. Kembali orang itu bertanya, kemudian siapa? ‘Ibumu’. Kemudian siapa, tanya orang itu lagi, ‘kemudian ayahmu’, jawab beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam menentukan pilihan, wanita tidak didiskriminasi oleh agama. Hal tersebut dibuktikan dengan hadis rasulullah SAW dari Aisyah, Ia berkata, “Saya bertanya kepada Nabi tentang seorang gadis yang dinikahkan oleh walinya, apakah harus dimintai izinnya atau tidak? Beliau menjawab, ‘Ya harus dimintai izinnya’. Aisyah berkata, saya lantas berkata kepada beliau, ‘sesungguhnya seorang gadis itu pemalu’. Beliau menjawab, karena itulah izinnya adalah ketika ia diam.” Ibnu Abbas menceritakan bahwa Nabi bersabda, “Seorang janda lebih berhak atas dirinya dari pada walinya. Seorang gadis itu dimintai izinnya, Tanda persetujuannya adalah dengan diam.”

Sedangkan kedudukan wanita sebagai individu telah diatur dalam Quran surah An-Nisa: 7 yang artinya, “Bagi laki – laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu, bapak, dan kerabatnya; dan bagi wanita ada hak bagian dari harta peninggalan ibu, bapak, dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah ditetapkan.” Seorang wanita juga memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam menuntut ilmu. Mereka dapat menimba ilmu sedalam – dalamnya sebagaimana kaum lelaki. Hal ini dikarenakan seorang wanita akan menjadi ibu bagi anak – anaknya dan mereka memiliki kewajiban untuk mendidik anaknya kelak.

Dari paparan  di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa wanita itu istimewa. Peran dan kedudukannya di mata manusia dan di mata Islam sangatlah istimewa. Wanita diistimewakan sejak kelahiran hingga kematian, dicintai sejak menjadi anak hingga menjadi ibu, disayangi sejak menjadi pribadi hingga menjadi istri, tanggung jawab penuh ditimpakan kepada ayahnya lalu dilimpahkan kepada suaminya, dimuliakan oleh anak – anaknya, dan dikasihi oleh saudara dan teman – temannya, serta oleh Allah swt dibukakan pintu surga dari arah mana saja yang disukainya. Tidak perlu menarasikan kesetaraan wanita dengan laki – laki harus sama persis, sebab menempatkan peran wanita pada fitrahnya adalah emansipasi. 

#April7AISEIWritingChallenge
#InspirasiKartini
#KurikulumNgumpet

April 13, 2021

Nyekar


Jam menunjukkan arah pukul empat sore. Pandangan Bima tertuju pada sekeliling makam. Hari ini suasana makam berbeda dari hari biasanya, bersih, rapi, dan penuh taburan bunga-bunga. Bima kembali menatap makam ibunya.“Apakah hanya makammu Bu yang tanpa taburan bunga?” Bima bertanya dalam hati.

Bima mengelus-elus nisan kemudian terdiam. Terjadi pergolakan dalam hatinya. Ketidakmampuannya untuk berbakti membuat lemas sekujur badannya.

Bukankah hari ini nyekar? Aku harus wujudkan baktiku padamu. Setidaknya aku harus memberi hadiah sebelum hari raya. Tetapi aku tidak punya uang untuk membeli bunga. Begitu teganya aku hanya makammu yang tanpa taburan bunga dan wangi air bunga. Maafkan aku Bu, aku anak yang tidak berbakti. Jangan menangis di sana melihat ketidakmampuanku. Air mata Bima luber karena tak dapat ia tampung lagi. 

Bima beranjak pulang ke rumah dengan raut muka yang ditekuk. Ia berjalan cepat, seakan-akan terburu mengambil sesuatu. Setelah sampai di rumah mata Bima tertuju pada toples yang berada di atas rak piring yang terbuat dari bilah bambu. Ia ambil kemudian ia isi dengan air. Setelah itu ia ke kamar bapaknya mengambil botol  kecil di bawah bantal. Bapaknya masih khusyuk salat Ashar.

Bima lari menuju ke makam lagi. Setelah sampai, ia melihat sekeliling. Sepi, ia punguti bunga-bunga yang tercecer di jalanan. Bunga yang ia kumpulkan cukup banyak. Ia langkahkan kakinya ke makam ibunya. Bima menaburkan bunga-bunga yang ia kumpulkan lalu menyiram makam dengan air dalam toples tadi.

“Dapat dari mana bunga-bunga itu Bim ?”Tanya Bapak yang datang tiba-tiba sehingga membuat Bima  kaget.

“A…nu Pak..., bima…,”jawab Bima tertahan. “Kau mencuri Bim ? Bapak tidak pernah mengajarkanmu mencuri. Kenapa kau melakukan hal ini ? Apa ini yang kau baktikan pada ibumu Bima ?” Bentak Bapak mendakwa Bima.

Bima kembali meneteskan air mata. Dakwaan bapaknya sangat menusuk hati. Bima hanya ingin memberikan sesuatu untuk almarhum ibunya. Tapi apa daya ia tak punya apa-apa.

“Bima tidak mencuri Pak, Bima mungut bunga di jalan,” jelas Bima setelah mengumpulkan keberanian untuk menjawab.

“Duh-duh Nak, sudahlah jangan menangis. Tidak baik menangis di makam,” ucap Bapak lalu merangkul kemudian memeluk Bima. “Ayo ngaji lagi!”

“Iya Pak,” kata Bima kemudian menghapus air matanya.

“Ini toples isinya air apa Bima ?” Tanya Bapak penasaran.

“Air yang Bima campur dengan parfum Bapak.”

“Bima ?”


#Alfatiha untuk Alm Amak,,,


Marhaban Ya Ramadhan


Engkau telah datang. Engkau kembali hadir. Mengantarkan ribuan kebajikan. Membawa air mata miliaran insan. Dalam kekhusyuan.

Dalam dekapan amalan-amalan thayyiban. Kuambil sajadah, kuhantarkan doa-doa di antara siang dan malam. Meski aku malu dan aku sadar, kemarin aku lalai kepadaMu.

Marhaban Ya Ramadhan,,,
Marhaban Ya Ramadhan,,,
Terimalah aku kembali. Mengucap beribu syukur. Memohon beribu maaf atas khilaf dan alpa. Yang telah aku gores pada setiap langkah dan kata.

Untukmu hai Ramadhan,,,
Rangkul aku dalam hangat penghambaan. Ajari aku menghitung hari tanpa kesia-siaan. Dosa luruh sorotkan dzahir batin berbingkai ketaatan.

Awan menari menyambut bulan suci. Songsong 1000 bulan nan suci. Hati gembira ditakdirkan dapat bersua kembali. Hiasi hari dengan ibadah pahala tak terperi. Hingga hari nan fitri terengkuh kembali menjadi suci.


April 11, 2021

Lentera Cinta



Malam yang begitu dingin. Terpendam sebuah ingin. Yang mengkristal terbawa angin. Menetes lembut dipermukaan tanah kering.

Seperti lentera dalam gelap, menenangkan, mendamaikan. Tak perlu seterang matahari. Tak perlu seindah rembulan. Tak perlu sebanyak bintang. Karena yang kubutuhkan sedikit cahaya dari lentera cinta.

Agar aku,,,
Tak kesepian saat terjaga. Aku menyebutmu mimpi. Meskipun demikian, saatku terjaga semua itu nyata. Aku menyebutmu mimpi, namun kau adalah takdirku.

Cinta ini,,,
Tercipta dari hening. Dari kebisuan. Dan dari selaksa mimpi.

Ada seberkas cerita dalam gulita malam. Yang kita baca bersama. Dalam bait- bait penuh makna. Dan semua itu mengalir begitu indah. Bukan tanpa alasan,,,





Krim Awet Muda


Puluhan mata wanita tidak berkedip, saat Nunung mengoleskan krim  merah muda ke wajah wanita yang menurut penafsiranku berusia sekitar 60 tahun. Seketika itu, wajah wanita yang banyak kerutan di dahi dan sekitar mata berubah mulus. Alhasil, gemuruh tepuk tangan sambil berdiri langsung menggema di aula itu. 

"Kamu pasti ingin bisa terlihat awet muda kan ? Hal itu memang jadi dambaan kaum hawa, ya. Apalagi kalau sudah memasuki usia dewasa dimana kondisi kulit mulai mengalami perubahan seperti kulit terasa kendur atau adanya garis-garis halus yang berpotensi menjadi kerutan. Maka dari sekarang, kalian  bisa coba untuk rajin memakai Plastkrim. Nah,  ini adalah  krim wajah yang ternyata bisa bikin kamu awet muda!"

"New plastkrim ready,,Dengan membeli produk plastkrim senilai 500 ribu, kamu akan dapatkan pouch cantik untuk tempat kosmetikmu. Tunggu apa lagi, yuk, gercep untuk dapatkan pouch unik dan eksklusif untukmu.”
“Beli produk plastkrim yang satu ini, kamu nggak hanya bisa tambah menarik. Tapi, bisa juga tambah percaya diri". 

"Plastkrim di formulasikan khusus dengan bahan aktif yang dapat mencerahkan kulit wajah secara merata dengan pemakaian secara teratur kulit menjadi tampak lebih awet muda, bersih,cerah serta terasa halus dan lembut".

"Cara  penggunaannya sangat gampang, oleskan Plastkrim secara tipis dan merata pada kulit wajah yang telah di bersihkan , pada malam hari sebelum tidur"

Begitulah, Nunung sangat piawai mempromosikan krim kecantikan.

Plastkrim, nama krim yang diklaim Nunung sebagai penemunya setelah dua tahun mengadakan riset. Nunung adalah sahabat mayaku yang selama ini belum pernah bertemu. Ia meminta menginap di tempatku selama 4 hari untuk mempromosikan krim kecantikan.

Malam ini sambil menunggu Nunung  pulang, aku dikagetkan ketukan pintu bertubi- tubi. Ternyata Pak Iroen, pemilik warung sebelah rumah yang istrinya tiga hari lalu melahirkan. Dengan ekspresi cemas, ia memintaku menemani istrinya karena akan ke rumah Pak RT untuk melaporkan sesuatu.

Bu Lek Ambu terisak-isak sambil menggendong bayinya. 
"Sungguh terkutuk orang yang mencuri ari- Ari bayi ku!" katanya gusar.

Pikiranku langsung teringat kebiasaan masyarakat Jawa yang selalu mengubur ari-ari setelah bayi lahir dan meletakkan lampu ublik untuk menandainya. Seketika itu, aku menengok ke luar jendela. Ada tanah yang baru digali.

Pukul 23.30, aku memutuskan pulang, tetapi tidak langsung menuju ke kamar karena mendengar suara mencurigakan di kamarku. Dari balik jendela, aku mengintip Nunung meremas-remas benda seperti usus di wadah plastik. Lalu memasukkan ke blender. Begitu cekatan ia menambahkan bubuk putih dan cairan minyak wangi. Setelah itu memblendernya. Dengan hati- hati dimasukkannya adonan tersebut ke botol- botol kecil berlabel. Degh! aku baru sadar ternyata Plastkrim itu terbuat dari plasenta atau ari-ari.

April 10, 2021

Jenggala Syahdu


Kala burung bernyanyi menyambut pagi. Embun berkilau tersirat sang mentari.

Dalam geliat bingkai alam, pesona hembusan angin penuh kesejukan. Bunga ilalang bergoyang seakan menari memberi impian yang tinggi.

Daun melambai bersurai girang terjuntai. Mimpi-mimpi dalam dekapan rindu.

Dibawah air terjun, sekelompok anak katak berloncatan menari tarian hati.

Jenggala Sayhdu,,,
Hijaumu tarian esotik rimba. Gaung penghuninya memecah sukma. Belantara dambaan hamba

Disini,,,
Akan kita bangun rumah diatas pohon yang paling tinggi di jenggala ini.

Kita bisa melihat matahari tengelam dan bintang-bintang yang memandanggi kita sambil memuaikan segala rahasia.

Kita disini. Tanpa mengeluh. Jenggala ini semakin Syahdu.

April 09, 2021

IjabahMu Ya Rabb

Tidak bayak yang ingin di ungkapkan.
Terimakasih Ya Robb.
Untuk nikmat cobaan.
Untuk nikmat kesabaran.
Untuk nikmat setiap tetes air mata.
Untuk setiap amarah yang kadang tak terjaga.
Untuk setiap doa yang kadang ragu apakah diijabah.
Dan sekarang hanya untaian kata singkat.
Yang terasa di  hati dan raga.
Hanya ingin berucap.
Terimakasih Ya Robb.
Untuk nikmat kebahagiaan yang Kau beri sekarang.
Untuk nikmat rezeki yang kau berikan sekarang.
Terima kasih Engkau telah mudahkan segalanya.
Semoga  Engkau mudahkan segala urusanku.
Semoga nikmat ini tidak mebuatku alfa.
Sungguh aku bahagia Ya Robb.

April 08, 2021

Hidup Hibuk Hirup

Siang ini mentari engan menjalankan tugasnya, ia memilih bersembunyi dibalik awan putih mengintip kehibukan Desa Maya, menyaksikan kerumunan orang yang sedang mengantri demi menentukan sebuah keputusan besar. Iya,,,hari ini Desa Maya sedang berpesta,,Pesta menentukan siapa pemimpin mereka dimasa yang akan datang. Tentu nya memilih sosok pemimpin yang bisa membawa kehidupan desa Maya menjadi lebih baik.

“Sudah menentukan pilihan?” tanya Brian, seorang pemuda paling tampan di Desa Maya, yang sedang menunggu gilirannya mencoblos pada teman di depannya.

“Kau tahu mengapa aku memakai kemeja?” tanya pria yang rupanya setahun lebih muda itu alih-alih menjawab pertanyaan yang diajukan.

Brian mengangguk. “Karena jika kau masuk ke ruang rapat  dan memakai kaus, kau akan diusir dari ruang rapat ,” jawabnya.

“Itu salah satunya,” balas pemuda itu. “Alasan lainnya adalah agar aku bisa menghitung kancing ketika memilih nanti,” lanjutnya.

“Indra! Wah, kau belum berubah ternyata. Bagaimana kau bisa memberikan nasib Desamu pada kancing kemeja? Bukankah mereka sudah kampanye? Seharusnya kau bisa menentukan pilihan dari kegiatan itu,” kata Brian yang tidak habis pikir dengan jawaban Indra tadi.

Lelaki berkemeja itu lalu membalikkan badan, menghadap Brian sambil menepuk pundaknya.

“Kau tahu istilah dari topeng yang dipakai oleh aktor, Persona !. Bisa saja saat berkampanye kemarin mereka hanya membual, hanya menyampaikan hal-hal manis agar mendapatkan banyak pendukung. Jadi, aku tidak bisa memercayai kalimat mereka,” kata Indra. Ia lantas kembali menghadap ke depan dan maju ketika barisan di depannya juga mulai bergerak.

Brian juga mengikuti langkah Indra, maju satu langkah dan diikuti teman-teman lain di belakangnya.

 “Memang itu gunanya kampanye. Mereka melakukan persuasi agar bisa terpilih dalam pemilihan ini,” ujarnya.

“Sayangnya, aku tidak mudah terpengaruh oleh kalimat-kalimat ajakan itu. Aku lebih memercayai diriku, memercayai kancing kemejaku.” Indra menyatukan kedua tangannya di depan dada lalu mengusap kancing-kancing bajunya.

“Cepat maju! Sudah giliran kita untuk memilih,” balas Brian.

Indra membuka lembar berisi foto calon Kepala Desa. Jujur saja, ia tidak begitu familiar dengan  keempat wajah yang tertera itu. Apakah mereka benar-benar mumpuni atau sekadar mencalonkan diri, Indra tidak yakin. Harus ia berikan ke siapa tanggung jawab untuk mengemudikan kapal di desa  ini?

Diliriknya Brian yang terlihat sudah melipat kertasnya kembali tanda ia sudah memilih. 

Padahal, tadi ia tidak mau ambil pusing, cukup menghitung kancing saja. Tetapi, rasanya ia memiliki tanggung jawab untuk kebaikan Desanya. Untungnya, ia segera mendapatkan pencerahan. “Baiklah! Aku sudah menentukan pilihan,” batin Indra sambil tersenyum tipis sembari mencoblos gambar salah satu calon kades.

Pengumuman hasil pemilihan Kades muncul selang beberapa jam setelah pencoblosan selesai. Wajah  Kades  baru bermunculan di unggahan status media sosial para pendukungnya. Tak ketinggalan pula ucapan selamat atas terpilihnya pemimpin yang baru bermunculan.

“Wah, aku tidak menduga jika Pak Santo yang menang. Padahal, melihat masa kampanye kemarin pendukung dari Pak Cipto nomor urut dua terlihat sangat banyak. ” komentar Indra sambil melihat papan perhitungan suara.

“Aku sudah menduganya,” jawab Brian.

“Bagaimana bisa?” tanya Indra penasaran.

“Bagaimana calon nomor satu bisa menang? Apakah ini takdir?” tanya Indra lagi.

“Mungkin karena mereka yang nyoblos pakai metode menghitung kancing. Jumlah kancing baju itu rata-rata enam butir dan biasanya ada orang yang menambahkan satu hitungan lagi untuk pilihannya,” jawab Brian.

Indra lalu memeriksa kancing bajunya, dan benar ada enam kancing termasuk kancing paling atas.

“Apakah ini memang kebiasaan orang-orang, menghitung kancing dan menambah satu angka lagi?” Indra masih terlihat mengagumi pemikiran Brian.

“Tidak, itu hanya bualanku saja. Mana aku tahu mengapa ia bisa menang. Sudahlah, jangan dipikirkan, toh mereka sudah terpilih,” kata Brian sambil menghirup udara demokrasi di Desa Maya.




April 06, 2021

Ghibah


"Yusni, sini gabung!"

Lagi, tiga orang tetanggaku itu berkumpul di geladeri  rumah salah satu dari mereka. Sebut saja mereka Nunung, Ai, dan Pipit. Tak ada hal lain yang mereka bicarakan selain keburukan orang. Tak terkecuali diriku.

"Maaf Mbak, saya mau masak dulu," tolakku halus. Jika ada jalan lain menuju warung, aku tak sudi melewati rumah mereka. Setelah ini, pasti aku yang  jadi objek utama bahan gunjingan. Tak jarang kudengar mereka mengolok-olokku sebagai perempuan rumahan yang kerjanya cuma di dapur.

"Masak terus apa gak capek? Sesekali gabung biar gak kuper!" celetuk Nunung.

"Makasih, Mbak."

Aku mempercepat langkah. Telingaku panas lama-lama mendengar ocehan tiga makhluk itu. Lebih baik aku menyalurkan hobi di dapur.

Aku mulai menyiapkan bahan untuk membuat Dimsum udang. Semua bahan mulai dari kulit pangsit, udang, dan lainnya sudah tertata rapi. Aku melihat semua bahan, sepertinya ada yang kurang. Ah, sial ! Telurnya lupa terbeli.

Dengan terpaksa aku harus kembali ke warung dan melewati tiga wanita berdaster yang masih asik tertawa dan sesekali berbisik. Kali ini, entah siapa yang mereka bicarakan.

"Kok, balik lagi, Yus ?"

"Ada yang ketinggalan, Mbak."

Aku mempercepat langkah untuk menghindari pertanyaan susulan.

Setelah kembali dari warung, tak lama Nunung datang ke rumah.

"Masak apa, sih?" Tanpa kupersilakan masuk, wanita buntal itu langsung menuju dapur.

"Masak dimsum. Mbak mau bantu?"

Dia tampak berpikir sejenak, lalu melihat-lihat isi dapur tanpa menjawab pertanyaanku.


Sore hari, kuantarkan Dimsum itu kepada tetangga. Ai sikurus dan dan Pipit siJangkung lagi-lagi duduk di geladeri  seperti biasa.

"Wah, lebih enak dari yang waktu itu," puji Ai si Kurus.

"Nunung  mana, ya. Ada makanan enak gini, kok gak kelihatan dari tadi siang," celoteh Pipit dengan mulut penuh Dimsum.

Aku kembali ke rumah dengan senyum terkembang. Kubuka lemari es, udang yang kubeli tadi masih utuh.

Ya ! Mereka benar-benar menikmatinya. Aku tersenyum puas.

Pendidikan Anti Korupsi

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menumbuhkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi disekolah, salah satunya memasukkan k...