Tampilkan postingan dengan label cerita ku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita ku. Tampilkan semua postingan

Maret 11, 2021

Aku Kamu Dia

          https://images.app.goo.gl/gQBrLEJ9PKUzPebK6

Ingatkah kamu tentang beberapa tahun yang lalu ? Lucu ya kita bisa akrab, bisa bercanda, tertawa lepas dan berbagi cerita padahal kita baru saja kenal.

Apakah kamu masih mengingatnya ? Ahh kurasa tidak karena semua telah berubah. Aku cuma mengingatkan sebentar tentang cerita kita yang nantinya memang harus aku akhiri cerita ini dengan memendamnya dalam dalam menghapusnya dalam memoriku

Kehadiranmu memberikan angin sejuk di hatiku.

Andai kamu tahu hadirmu di hidupku yang dari perkenalan tidak sengaja membuat aku bahagia. Dengan candaanmu dan tingkahmu yang konyol. Entahlah mengapa aku bisa merasa senang dengan tingkah konyolmu itu. Hari-hari berlalu dan kita juga semakin akrab.

Entah rasa apa ini ? 

Keakraban kita masih terus berlanjut sampai begitu akrabnya aku merasa hubungan kita tidak hanya sebatas teman. Rasa nyaman yang kini aku rasakan karena perhatianmu, kata manismu dan perlakuan istimewamu kepadaku, aku merasa nyaman dengan semua itu.

Sempat aku berpikir apakah kamu juga merasakan hal yang sama denganku saat itu ? 

Bukankah rasa nyaman itu lebih berbahaya dari jatuh cinta ?

Kenangan indah itu. Ternyata hanya kisah sementara.

Kamu,,,

Ingatkah kamu saat kita mengukir kenangan bersama? Kamu mengajakku keliling kota melakukan perjalanan melewati jalan yang berkelok kelok dan udara yang panas namun tak di rasa. Ingatkah kamu apa yang kita lakukan di sana? Waktu itu aku benar benar canggung tapi ternyata aku lagi-lagi merasa nyaman denganmu.

Ingatkah kamu ketika tungangganku tiba-tiba mogok di jalanan ? Namun ditengah kesibukanmu kau tetap sempatkan menolongku.

Dari situ aku merasa kamu adalah orang yang bertanggung jawab.

Dan waktu Itu tiba. Kekecewaan datang tanpa permisi.

Andai kamu tahu. Aku pernah merasa kecewa dengan sikapmu, namun aku pura-pura kuat bahkan aku berusaha mensupport kamu menguatkan kamu untuk menjalani kisah cintamu yang rumit dengan dia. Ternyata kamu masih memendam rasa terhadap mantanmu. Hatiku sakit sekali ternyata kamu masih mengharapkan dia untuk kembali di kehidupanmu. Dalam hati aku ingin bilang lalu kamu anggap apa aku selama ini? Kedekatan kita selama ini? Ah sudahlah aku berusaha menguatkan diri.

Kamu juga sering memasang foto kebersamaanmu dengan dia diakun sosmedmu. Aku juga sering melihat kamu mengirim pesan pesan perhatian ke bebrapa cewek yang entah aku tak tau siapa mereka.

Aku sedih, kecewa, marah, campur aduk rasanya ingin bilang ke kamu kenapa kamu melakukan itu?   

Cerita itu berakhir untuk selama lamanya.

Berawal dari sikapmu yang tiba-tiba dingin kepadaku, acuh tak acuh kita seperti tidak kenal satu sama lain. Dan aku tidak tahu mengapa kamu berubah secepat ini. Apa salahku? Apa aku telah melukai hatimu? Mengapa kamu berubah padahal kamu bilang tak akan berubah ? 

Tapi mengapa semua menjadi seperti ini?

Kamu bilang sudah jadian dengan dia. Jadi harus menjaga perasaanmu sama dia. Aku benar-benar kecewa.

Bukankah kamu dulu pernah bilang kamu tak suka sama dia? Dan ternyata semua itu hanya angan angan indahku saja.
Ingin rasanya aku menjerit dan menahanmu untuk tetap di sini tapi apa daya, kamu memilih dia..

Sekarang tugasku hanya mengubur dalam-dalam perasaan dan kenangan ini dan menghapusnya dari  hatiku..

Untukmu terima kasih telah menjadi bagian cerita dalam hidupku, Untuk mengajariku arti kebahagiaan, kesabaran, kesedihan dan arti cinta yang mengecewakan ini. 


Januari 27, 2021

My Dear Aisei and Lagerunal

Dear Aisei, Dear Lagerunal , ini perjumpaan kita untuk yang kesekian kalinya. Baru beberapa hari saja aku tidak mengunjungimu, aku sudah kangen. Pesonamu bagai magnet bagiku. Hatimu yang baik, mau mendengarkan ceritaku, adalah bagian terpenting yang kusuka.

Baiklah, kali ini aku akan bercerita mengapa aku terus saja menulis, di samping aku akan  memperkenalkan kepada kalian satu buku keren  tentang manajerial. 

Aisei, Lage, sejak dulu, dulu sekali, aku memang suka sekali menulis di samping membaca. Kesukaan itu terbawa-bawa terus hingga saat ini. Menulis bagiku demikian menggairahkan dibanding kegiatan atau pekerjaan apa pun.

Aku sebenarnya nggak mengerti mengapa dorongan menulis, bahkan menjadi penulis tak pernah berhenti menggangguku.

Apakah itu artinya aku memiliki bakat di bidang ini? Entahlah.  Tapi, apakah artinya sebuah bakat? Apakah engkau sendiri percaya pada bakat?

Aku tak terlalu percaya pada bakat. Bakat itu, kalau pun misalnya ada, tidak lain hanyalah sebuah potensi. Tanpa aktualisasi atas potensi terpendam itu, bagaimana seseorang bisa disebut berbakat?

Orang baru disebut berbakat kalau ia sudah menunjukkan hasil kerja terbaiknya setelah bekerja keras dan cerdas mengasah kemampuan diri secara maksimal.

Yang aku pahami, menjadi penulis itu membutuhkan proses panjang. Aku masih sedikit sekali menjalani proses itu dengan sepenuh hati. Kadang-kadang aku merasa bahagia ketika berhasil menyelesaikan sebuah tulisan. Terkadang aku merasa kecewa kalau ada kegagalan dalam perjalanan menulisku, tapi tidak lama.

Aisei, Lagerunal, Aku menulis terutama untuk menyenang-nyenangkan diri, untuk membuat hidup ini menjadi enjoy di samping untuk berbagi. Ya, karena aku senang menulis, maka aku menulis, agar hatiku senang.

Aku bersyukur sekali bertemu dengan Aisei dan Lage. Aisei dan Lage baik hati, aku senang sekali berada di sini bersama  kalian dan bersama semua penghuninya yang manis dan ramah.

Hal itulah yang menambah semangatku untuk terus menulis. Kalau dipikir-pikir, di Aisei dan di Lage,  aku bisa berbagi hal-hal yang positif kepada sahabat semua. Berbagi tentang apa pun yang kumiliki yang serba sedikit: pengetahuan, pengalaman, dan lainnya.

Aisei, Lagerunal,  kata orang bijak, untuk bisa menulis, orang mesti rajin membaca. Tapi, kenyataannya, aku tak selalu bisa rajin membaca setiap hari. Buku-buku yang kumiliki seringkali harus sabar menungguku untuk kubaca. 

Oh ya Aisei, Lage,  saat ini aku sedang diklat Manajemen Berbasis Madrasah. Sekarang ini adalah pertemuan ketiga dan masih ada tiga kali pertemuan lagi. Aisei, Lage, aku punya buku baru lho. Buku ini merupakan salah satu materi diklat. Ditulis aleh  Widyaiswara Dr Muhammad Soif M.Pd.I.  Isinya sangat  bagus untuk di jadikan referensi bagi seorang manajerial Sekolah atau Madrasah. Sebagai bocoran buku ini membahas tentang kompetensi kepala Sekolah/Madrasah dan membahas Rencana Kerja Kepala Sekolah/Madrasah. Nanti kalau sudah kubaca, akan kuperkenalkan kepada teman-teman Aisei dan Lagerunal.

Aisei, Lagerunal, kita cukupkan dulu ya perjumpaan kali ini. Aku masih ada Diklat tiga hari lagi. Aku harus jaga stamina agar tetap fit mengikuti Diklat. Oohh iyaa,,,aku ada PR membuat implementasi Rencana Tindak Lanjut Diklat. Tugas ini merupakan salah satu syarat kelulusan mengikuti diklat. Semoga selesai tepat pada waktunya.

#27JanAiseiWritingChallenge





Jangan Biarkan Ibu Berkata Terserah

Ibuku tidak tidur. Dia merasa lelah. Dia mudah tersinggung, pemarah, dan pahit. Dia selalu sakit sampai suatu hari, tiba-tiba di...