Gerimis disenja Ramadhan yang memudar. Melukis pelangi diujung sebuah mimpi. Warnanya redup seiring mega yang perlahan mulai tertutup.Senyum manisnya menyapa ruang dibalik mata. Menatap sunyi dibalik hati.
Jika boleh,,,
Inginku tarik waktu dan ku ikat hingga dia tak bisa bergerak lagi. Karena aku ingin berada disepanjang waktu itu bersama gerimis diujung senja Ramadhan.
Rinai hujan senja ini masih mengigau lembut menantikan merdunya senandung matahari. Dan ada sisa jejak yang yang tanggal setiap kali bulir itu jatuh. Membahagiakan rindu yang tak kunjung lekang.
KepadaMu Rabbku,,,
Mengadu dalam sunyi ku,,,
Bercerita tentang sepasang sayap rama-rama yang mencoba menerobos rinai. Mengepak namun belum beranjak. Hanya mampu melantun kidung-kidung doa. Diantara gerimis yang ritmis. Tolong lah Rabbku,,,rintihku,,,menahan gejolak yang sama dalam rindu yang masih sama.
Tolonglah Rabbku, dengarkan rintihku..menahan gejolak yang sama dengan rindu yang sama
BalasHapusHujan selalu membawa rasa rindu yg tak berperi. Semoga ada pelangi yg indah setelah rinai hujan
BalasHapusRabbku,...
BalasHapusDengarlah kidung do'a ini
Kabulkanlah semua pinta
Aamiin
Tiada rindu paling indah elain merindukan Mu Ya Rabbi
BalasHapussyahdu
BalasHapusHujan memang mengingatkan sesuatu, tetapi kalau saya, justru paling gampang mengingatkan jemuran yang belum diambil!
BalasHapusRintik sendu dan hujan selalu mampu mengingat Mu. rindu tuk segera bermunajab kepadaMu ya rabb..
BalasHapusSemoga rinai hujan yang membawa manfaat. Aamiin.
BalasHapusKeren... Bunda Yusni, trimks share tulisannya. Semoga hujan membawa berkah untuk makhkuk hidup. Bukan sebagai bencana. Ibu baru ada kata "Rinai" ????
BalasHapusHujan seringkali mengabarkan sesuatu dengan caranya sendiri. Bisa jadi ingatan masa lalu ataupun harapan di masa depan.
BalasHapusHujan di malam Minggu ya Bu..
BalasHapusSaya suka sekali kidung ini. Bu Yusni memang Jozz
BalasHapus