Blog Yusni
Belajar Sepanjang Hayat
Desember 09, 2024
Jangan Biarkan Ibu Berkata Terserah
Maret 21, 2024
Pendidikan Anti Korupsi
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menumbuhkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi disekolah, salah satunya memasukkan kedalam kurikulum sekolah dengan cara mengintegrasikan kedalam mata pelajaran, bertujuan untuk menanamkan nilai dan sikap hidup anti korupsi kepada warga sekolah.
Pendidikan anti korupsi harus diberikan sejak dini dan dimasukkan dalam proses pembelajaran mulai dari tingkat pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Hal ini sebagai upaya membentuk prilaku peserta didik yang anti korupsi. Pendidikan anti korupsi ini tidak diberikan melalui suatu mata pelajaran tersendiri, melainkan dengan cara mengintegrasikan melalui beberapa mata pelajaran. Inti dari materi pendidikana anti korupsi ini adalah penanaman nilai-nilai luhur yang terdiri dari Sembilan nilai yang disebut dengan Sembilan Nilai Anti Korupsi. Sembilan tersebut adalah: tanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, mandiri, kerja keras, adil, berani, dan peduli. Berdasarkan pemikiran di atas, maka perlu ada pedoman penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi di Madrasah yang dapat dijadikan pedoman oleh madrasah-madrasah untuk memberikan muatan pendidikan anti korupsi dalam proses pembelajaran.
Maret 18, 2024
Aku Meong Yang Lucu
Maret 16, 2024
Ramadhan 1445 H
Kalau Anda adalah emak-emak yang tambah rempong saat bulan puasa, tentu Anda tidak sendiri. Ada jutaan emak-emak yang tingkat kerempongannya naik satu level ketika bulan puasa tiba. Saya salah satunya.
Saya memiliki empat putri yang selisih usianya tidak berdekatan. Anak-anak dengan segala keunikannya sering membuat stok kesabaran harus sering diisi ulang. Begitulah
Saat ini si sulung sedang masa belajar di pondok. Si kembar anak kedua sejak berada di bangku TK sudah mulai belajar puasa. Cukup setengah hari saja. Nah, saat ini si kembar menginjak usia sembilan tahun sudah mampu berpuasa sehari penuh, tentunya dibantu dengan iming-iming hadiah sebagai penyemangat untuk mereka berpuasa penuh.
Saat sahur di hari pertama, mereka sudah percaya diri bisa menyelesaikan tantangan puasa sehari. Namun, saat matahari tak malu menampakkan diri, marilah mulai menonton dan menikmati drama dari mereka. Mulai dari buka tutup kulkas, rengekan kehausan, dan sebagainya. Rasanya stok kesabaran dan ketenangan saya lebih cepat habis daripada biasanya. Beginilah membiasakan anak-anak menjalani puasa.
Nyatanya, selama bulan puasa saya tidak hanya sekadar menyetok makanan, minuman, dan kudapan yang menggugah selera. Stok ilmu tentang puasa disiapkan juga. Banyak pertanyaan yang disampaikan si kembar tentang puasa. Lalu bagaimana aksi si bungsu Kamadiya Athalla ? Iyaa si bungsu saat ini berusia satu setengah tahun. Usia emas yang sangat membutuhkan perhatian khusus. Duh! Semakin rempong di tenaga, hati dan pikiran jadinya.
Hari ini puasa ke lima, drama berisi rengekan dan terkadang ngambek itu mulai kelihatan menyisakan akhir yang membahagiakan. Terlihat mereka sudah dapat beradaptasi. Antara perut dan emosi mulai akur dan bersahabat kembali. Begitu saya berasumsi. Emakpun mulai bersorak dalam hati.
Eits, benarkah tujuan saya membiasakan anak-anak berpuasa sudah mencapai kesuksesannya. Jawabannya saya dapatkan setelah si kembar melaporkan kejadian yang membuat saya harus instropeksi diri.
Si kembar menceritakan bahwa dia diajak temannya sembunyi-sembunyi makan jajanan saat siang hari. Laporan itu diceritakan si kembar saat kami mengunyah menu buka puasa.
Respon cepat pun disampaikan si Twindi, "Nggak, kok, aku nggak mau Mii" elaknya dengan percaya diri. itukan dosa iya kan Mii ? Saya berusaha merespon kejadian ini dengan selow dulu.
Sayangnya, selownya nggak bisa tahan lama. Emak-emak macam saya masih belum bisa sabaran untuk segera menyelesaikan masalah. Sendok yang di tangan, segera saya letakkan. Dengan nada do rendah, saya tanya si Twindi. "Beneran tadi makan jajanan?, Mimii nggak marah, kok," tanya saya.
"Allah itu maha melihat lho, Mbak," pertanyaan saya semakin mendesaknya. Setelah sekian detik, saya mendapati gelengan kepalanya. Sebuah jawaban singkat yang membuat saya terharu dan saya harus tetap membelajarkan kepadanya tentang satu nilai penting dari puasa.
Nilai teramat penting dari ibadah puasa ini salah satunya adalah tentang kejujuran. Sebuah nilai yang semakin hari semakin luntur dalam kehidupan kita. Puasa atau tidaknya seseorang, tidak ada seorangpun yang tahu. Bisa saja, dia mengaku berpuasa padahal dia selesai makan siang di warung nasi sebelumnya. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali penjual nasi dan dia sendiri tentunya.
Menanamkan kejujuran pada anak-anak adalah sebuah pekerjaan yang tidak sederhana. Perlu ada proyek atau momen untuk menanam dan menguatkan kejujuran pada diri mereka. Dan berpuasa adalah salah satu momen yang bisa di manfaatkan untuk itu.
Nilai kejujuran dan merasa dalam pengawasan Allah ini yang perlu terus kita tekankan pada anak-anak karena orang tua tidak bisa mengawasi anaknya setiap detiknya.
Bulan Ramadan ini memang membuat emak-emak bertambah kerempongannya. Kerempongan yang tidak hanya untuk menyiapkan sahur, buka puasa, dan persiapan hari raya. Kerempongan itu adalah memastikan bahwa anak-anaknya berpuasa dengan sebuah nilai kejujuran di dalamnya.
Sebuah kerempongan yang berbuah manis nantinya.
Januari 02, 2024
Back To School
Desember 24, 2023
Just Do It
November 16, 2023
Dear Myself
Jangan Biarkan Ibu Berkata Terserah
Ibuku tidak tidur. Dia merasa lelah. Dia mudah tersinggung, pemarah, dan pahit. Dia selalu sakit sampai suatu hari, tiba-tiba di...
-
Baiduri,,, Indah pesona cahaya jumantara Senyum menggoda bagai bianglala. Hati pun terpana pada arjuna. Dan memiliki selamanya b...
-
Hujan malam itu masih menyisakan basah di tanah merah. Angin pun terasa dingin. Karena mentari belum memancarkan sinarnya pagi i...
-
Pernah mendapatkan kenjutan giveaway, kan? Aku yakin hampir setiap kita pasti pernah ikutan giveaway. Pernah menang dan dapat ha...