Perkenalkan nama saya Yusni, gelar pendidikan saya Sarjana Pendidikan Islam . Mengajar Sejarah Kebudaayan Islam dan sekaligus sebagai Leader di MI Al Muhajirin Sidomulyo kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas provinsi Sumatera Selatan.
Sedikit saya uraikan kondisi alam tempat saya mengajar yang ada kaitannya dengan pengalaman PJJ diera Pandemi Covid 19. Sidomulyo adalah sebuah desa yang bersada diwilayah Trans Subur Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas. Penduduk awal berasal dari penempatan unit pemukiman transmigrasi yang mayoritas berasal dari pulau Jawa. Masyarakat sidomulyo pada umumnya adalah petani Sawit. Secara geografis Desa Sidomulyo berjarak kurang lebih 100 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Musi Rawas, kalau ditempuh dengan kendaraan roda empat kurang lebih 3 jam perjalanan. Kondisi jalan yang belum tersentuh aspal dari kecamatan Muara Lakitan Menuju Desa Sidomulyo membuat kami ekstra hati-hati berkendara dikala musim hujan karena tekstur jalan yang sangat licin.
Pandemi covid 19 yang melanda pada akhir tahun 2019 berhasil membangun sebuah perubahan aktifitas pembelajaran konvensional dari dunia nyata kepada dunia maya. Bagi sebagian orang itu adalah hambatan tetapi bagi mereka yang bijak menjadi tantangan untuk berinovasi.
Penyelenggaraan pembelajaran MI Al Muhajirin selama masa Covid 19 berpedoman pada Kurikulum Kondisi khusus. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang disesuaikan dengan karakteristik kondisi darurat yang sedang dihadapi. Madrasah terus berjuang menyelenggarakan pembelajaran mengunakan teknologi terkini. Para guru, siswa dan orang tua siswa berkolaborasi didalamnya. Aktifitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari rumah dilaksanakan bervariasi antara peserta didik sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses /keterbatasan pasilitas belajar dirumah.
Pemberian tugas pembelajaran dilaksanakan dengan mempertimbangkan konsep belajar dari rumah yaitu sebagai usaha memutus mata rantai penyebaran Covid 19, maka beban tugas yang diberikan dipastikan daapat diselesaikan tanpa keluar rumah dan tetap terjaga kesehatan serta cukup punya waktu istirahat untuk menunjang daya imunitas peserta didik.
Adapun pelaksanaan pembelajaran MI AL Muhajirin selama Covid 19 adalah Kombinasi pembelajaran secara Daring dan luring.
1. Pembelajaran Daring
- Membuat grup whatshapp sebagai media interaksi dan komunikasi
- Memberikan penjelasan tentang materi, media dan aplikasi yang akan dipakai selama pembelajaran during.
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengemukakan pendapat atau melakukan repleksi.
- Mengingatkan peserta didik atau orang tua wali untuk mengumpulkan pphoto aktifitas /lembar tugas atau file penugasan.
- memberikan umpan balik terhadap tugas.
- Membuat jadwal pembelajarn dan penugasan yang diambil oleh orang tua wali dengan tetap mematuhi prosedur keselamatan pencegahan Covid 19.
- Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali peserta didik sesuai dengan jadwal dan penugasan yang telah diberikan.
- Melakukan kunjungan kerumah peserta didik untuk melakuakan pendampingan belajar dengan wajib melakukan prosedur pencegahan penyebaran Covid 19.
- Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktifitas harian dikumpul setiap akhir minggu sekaligus mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu berikutnya.
Meskipun sudah berupaya menyiapkan pembelajaran secara maksimal , aktifitas pembelajaran daring dan luring menimbulkan berbagai keluhan baik dari siswa, orang tua siswa maupun teman-teman guru lainnya.
Para siswa mengeluh banyak tugas yang harus dikerjakan dan bosan belajar di rumah. Mereka segera ingin masuk sekolah agar dapat bertemu teman-teman mereka dan guru mereka. Para orang tua mengeluh karena susah sinyal, berebut gadget dan kuota dengan anaknya. Mereka juga tidak dapat menjelaskan materi kepada anak-anaknya. Sedangkan saya guru sedikit kesulitan untuk mendesain pembelajaran daring secara efektif karena minimmya pengetahuan teknologi.
Menghadapi situasi ini, sekolah tempat saya mengabdi tetap memberikan perhatian terhadap pembelajaran yang selayaknya diterima oleh siswa. Koordinasi antara guru dengan pimpinan Madrasah maupun dengan orang tua siswa tetap dilakukan supaya setiap siswa terlayani dengan baik.
Terkait dengan minimnya kemampuan siswa dalam pemanfatan fitur-fitur pembelajaran mengunakan Hp, ini menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua dan guru. Siswa diberi keterampilan dasar dalam melakukan literasi online atau keterampilan mengunakan aplikasi pembelajaran. Begitu juga guru wajib memiliki keterampilan dasar tersebut. Setiap guru di wajibkan mengikuti pelatihan-pelatihan pembelajaran jarak jauh yang diselenggarakaan oleh Dinas Pendidikan kabupaten Musi Rawas dan Kementerian agama kabupaten Musi Rawas.
Jika pandemi barakhir dengan berakhirnya belajar dari rumah dan belajar tatap muka kembali normal, kombinasi belajar luring berupa tatap muka dan daring akan menjadi lebih sempurna dalam menciptakan pembelajarang yang menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar