Bersabarlah sebentar saja ibu, insya Allah perpisahan ini hanya untuk sementara, jarak yang terpisah masih bisa ditempuh, dan kita masih bisa mendekapnya dengan do'a kita.
Dan, bersyukurlah, karena dengan perpisahan ini, ananda akan belajar merasakan dan mengelola kerinduan kepada orang tuanya.
Sebentar saja ibu, cuma sebentar... insya Allah. Apalagi kalau bukan jannah tujuan akhir yang kita harapkan untuk kembali berkumpul bersama?
Semoga Allah menjadikan ananda sebagai generasi muslimah yang berilmu dan mampu beramal dengan ilmunya dan semoga Allah menjaga hatinya agar tetap berada dalam fitrah dan keikhlasan hingga senantiasa memurnikan niat di setiap aktifitasnya hanya untuk mengharapkan ridho Allah.
Ibu, dalam sebuah kisah menceritakan bahwa dulu ibunya Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi'i al-Muththalibi al-Qurasyi atau singkatnya Imam Asy-Syafi'i adalah pendiri mazhab Syafi'i (Wikipedia). Beliau khusyu' mendoakan putranya Imam Syafii hingga meneteskan air mata. Sang ibu berdo'a dalam keheningan,
Ya Allah, Rabb yang menguasai seluruh alam. Anakkku ini akan meninggalkanku untuk perjalanan jauh demi mencari ridha-Mu. Aku rela melepasnya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu. Maka hamba memohon kepadaMu ya Allah... mudahkanlah urusannya. Lindungilah ia, panjangkanlah umurnya agar aku bisa melihatnya nanti ketika ia pulang dengan dada yang penuh dengan ilmu-Mu.”
Dan tatkala Imam Syafi'i hendak pergi ke Madinah (kota yang akan menjadi tujuannya menuntut ilmu), sang Ibu melepasnya dengan motivasi dan harapan, beliau meyakinkan putranya bahwa Allah akan memberinya kemudahan.
“Pergilah anakku,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca,
“Allah bersamamu. Insya Allah engkau akan menjadi bintang paling gemerlap di kemudian hari. Pergilah... ibu telah ridha melepasmu. Ingatlah bahwa Allah adalah sebaik-baik penolong”
Ibu, Berbahagialah saat Allah memberi kesempatan kepada ananda untuk menuntut ilmu din, karena Allah telah menjanjikan kemudahan jalan menuju surga bagi para penuntut ilmu.
Berbahagialah ibu, karena Allah juga akan memberi kemuliaan bagi orang-orang yang berilmu. Tidakkah kita menginginkan ananda menjadi pribadi yang mulia selama di dunia dan juga pahala serta derajat yang tinggi di akhirat nanti disebabkan oleh ilmu yang mereka dapat?
بَلْ هُوَ آَيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآَيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ
Bahkan, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata, yang ada di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu..(QS. al-Ankabut: 49).
Hari ini, senin 1 februari 2021 nanda Nurul berangkat ke Bogor dalam rangka program Tahfidz Yawaru Bogor selama 3 bulan. Wali tidak diperkenankan (tidak boleh datang) ikut melepas anak-anak pada hari keberangkatan, Karena Mengurangi kerumunan masa pandemi.
#31JanAISEIWritingChallenge
Bunda... Trimks share ilmunya keren...
BalasHapusBetul sekali perasaan sedih pasti ada kalau ditinggal seseorang yg sangat dekat dg kita
Terima kasih bunda,,
HapusYa, Bunda, sama2
HapusJadi terigat kepada putraku yang ada di pondok.hiks jadi terharu. Bikin baper.
BalasHapusSemoga menjadi anak yang shaleh dan berilmu
HapusSemoga ananda nurul sll d brikn keshtan,kmdhn klncaran ya nak.. Smg apa yg mnjd impianmu terwujud..aamiin..
BalasHapusmantap bu, :)
BalasHapusTerima kasih bunda Dahlia,,
HapusSemoga anandanya sukses Bunda
BalasHapusKeikhlasan Bunda menjadi bekal penguat ananda. Keren tulisannya.
BalasHapusIhklas doa terbaik,,terima kasih bunda
HapusInsya Allah ananda akqn menjadi anak sholehah pembawa tentram dlm keluarga..
BalasHapusAamiin
HapusTerima kasih,,
BalasHapusKeren, sukses ya bu
BalasHapusSemoga Ananda bisa tekun belajar sehingga dapat meraih cita.
BalasHapusIbu yang di Rumah semoga selau sehat serta senantiasa mendoakan kesuksesan Ananda. Aamiin
Terima kasih pak Indra,,
BalasHapusTitip Bunda tercinta, titip sun sayang buat beliau. Tulisannya keren
BalasHapusTerima kasih pak Mohamad
Hapus