Agustus 02, 2021

Kemarau


Detik memacu berlalu. 
Mencekam suara hingga menjerit di sudut leher. 
Kering kerontang tanpa ranting. 
Setetes airpun tidak.
Air dari langit tak setetes juga turun. 
Hanya debu dan kering yang melukis. 
Bingkai hati meriak kering
Meneguk dahaga. 
Semuanya masih kering. 
Semuanya masih gersang.

Ku tunggu langit hitam di lembah senja. 
Menunggu bunga bunga senja memejam lelah. 
Kulihat ke ceruk langit. 
Ku berkata "Kapan hujan turun". 
Dan hingga sajak ini kau baca. 
Kekeringan masih setia bergelayut. 
Masih menjadi bayangan hitam dalam sumur kelam. 
Memantul menujuk asa.

#rindumataairsumur

4 komentar:

  1. Ya Allah.. ikut prihatin. Semoga segera turun hujan. Aamiin..

    BalasHapus
  2. Semoga segera Allah turunkan hujan yang bermanfaat. Aamiin.

    BalasHapus
  3. Semoga segera hujan Bu Yusni.. Di daerahku 2 hari hujan.. Ini...

    BalasHapus
  4. Semoga cepat turun hujan, turut prihatin adikku

    BalasHapus

Pendidikan Anti Korupsi

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menumbuhkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi disekolah, salah satunya memasukkan k...