Juni 09, 2022

Dear Masa Kecilku

Teruntuk waktu dimana aku terbangunkan mentari. Yang berbisikkan suara lembut nan merdu sang malaikat hati tak bersayap. Yang terus menjamu dan menyapa disetiap pagiku. Hingga terbangun dan berkata " Iyah suamiku aku telah bangun dari tidurku".

Sejenak kubuka mataku dan terlihat cerminpun mulai menampakkan banyangannya. Tampaknya aku telah termakan waktu yang begitu cepat berlalu. Tubuhku yang semakin melebar, suaraku yang semakin berat mengema dan usiaku yang semakin menua. Tersadarkan diri dengan linangan airmata. Jujur aku merindukan masa kecilku.

Dear masa kecilku,,,
Rasanya aku ingin kembali padamu. Rindu masa dimana tak kenal kata beban. Rindu masa dimana tak kenal gengsi. Rindu masa dimana bermain adalah rutinitas. Banyak hal yang bisa membuat bahagia. Meski dengan cara- cara yang sederhana. Sederhana sangat sederhana. Sederhana memanjat pohon lalu melompat bebas ke sungai. Sederhana bermain lompat tali di pelataran rumah. Sederhana bermain sepeda keliling kampung bersama teman.




Dear masa kecilku,,,
Kamu memang sangat kurindukan saat ini. Kamu adalah waktu dimana aku tak pernah takut jatuh ketika berlari di pematang sawah. Waktu dimana logika tak perlu diandalkan ketika mengusir burung pipit memakan padi yang mulai menguning. Waktu dimana rasa sakit hanya sebatas lecet di tumit kaki saat mengiring kerbau ke padang rumput. Kamu adalah masa dimana aku tak pernah malu meneteskan air mata ketika lupa mengerjakan tugas sekolah. Kamu adalah masa dimana jeritan emak kuanggap sebagai senjata untuk memaksaku pergi mengaji di surau. Seandainya aku mampu membujuk waktu, akanku pinta ke masa lalu. Bermain dan berimajinasi sesuka hati.

Dear masa kecilku,, 
Dulu saat usia masih bisa dihitung dengan jari, aku sering bercita-cita segera menjadi orang dewasa. Dan aku sudah berada disini menapaki setiap momen dalam kehidupan yang dulu aku idam-idamkan. Merasakan dianggap orang dewasa yang mana pendapatnya selalu didengarkan. Tapi apakah semua seindah yang dibayangkan ? Benar,,, ternyata menjadi dewasa tak semudah itu. Menjadi dewasa memaksaku untuk pandai memecahkan persoalan rumit tanpa cemas berlebihan. Berlahan aku menyadari bukan kehidupan tanpa sebuah proses.

Dear masa kecilku,,,
Meski memori indah tak akan pernah kembali, kamu tetap akan senantiasa terpatri dalam hati.
 

KamisMenulis





14 komentar:

  1. Masa indah yang sangat berharga , Diaman ia hanya datang sebentar saja, dan ta akan pernah kembali, maka demikian pula dengan masa kecil anak-anak kita adalah masa yang paling berharga untuk kita nikmati bersama.

    BalasHapus
  2. Typo maksudnya di mana


    Tulisan yang manis bunda.
    Dear masa kecilku aku rindu.

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah, masa anak-anak memang menyenangkan. Keren ceritanya....

    BalasHapus
  4. Masa kecil saya jadi penggembala kambing. Berpetualang bagai si bolang susuri tegalan dan belukar pulang petang saat kambing perutnya kenyang

    BalasHapus
  5. Rinduk sekali ...menerawang nun jauh di sana. Inginnya kembali seperti dulu. Sayang ...kita sudah remaco. Keren ...tulisannya

    BalasHapus
  6. bercerita tentang sawah, jadi inget simbah yang senantiasa menggendongku,menemaninya di gubuk menjaga padinya, sangat indah, slam kenal bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku bangga terlahir dari keluarga petani,,,salam kenal kembali bunda

      Hapus
  7. Dear masa kecilku.
    Lama tak berjumpa dengan tulisan Bu Yusni. Lama tak menulis atau memang saya yang lama tak berkunjung.

    Sehat selalu ya Bu Yus

    BalasHapus
  8. Aku yang udah lama tak menulis Pak Indra,,salam sehat selalu Pak IndraKeren

    BalasHapus
  9. masa lalu akan selalu setia menyertai dengan setia

    BalasHapus

Pendidikan Anti Korupsi

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menumbuhkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi disekolah, salah satunya memasukkan k...